Umat Islam yang belum mengenal dekat majalah Syir’ah, pasti akan dikelabui dengan identitas majalah tersebut. Majalah Islam atau bukan, faktanya kebanyakkan umat Islam belum mengetahui, profil siapa dibalik majalah berukuran 15.5 X 21.5 cm ini. Andai saja umat Islam tahu, siapa pemodal majalah tersebut, maka bersiaplah untuk didoktrin dengan pemahaman agama (Islam) yang sesat lagi menyesatkan.
Selama ini, Majalah Syir’ah mengklaim sebagai majalah Islam Sabilli, padahal kalu sudah membaca isi redaksionalnya, bias dirasakan bagaimana majalah ini memojokkan Islam, bahkan melecehkan Islam itu sendiri. Kabarnya MUI akan memanggil pengelola majalah yang diawaki orang-orang muda ini
Beberapa kali Majalah Syir’ah menampilkan laporan jurnalistik beserta opini-opininya perihal fenomena yang terjadi di masyarakat, terutama sekali yang berkaitan dengan keagamaan (Islam).
Lewat majalah inilah, kelompok minoritas atau mereka yang kontra dengan kebijakan tertentu, merasa terwadahi lewat majalah yang terbit setiap bulannya. Sejauh ini Syir’ah begitu anti dengan UU Sisdiknas, UU KerukunanUmat Beragama, Fatwa Bunga Bank Haram oleh MUI. Soal hokum kawin campur, hokum ganti kelamin, jilbab sebagai budaya bukan ajaran agama. Syir’ah menyambutnyadengan positif. Bahkan majalah ini rajin memberi label baru plus pengakuan terhadap gay “Muslim”, waria “Muslimah” hingga dukungan “muslim” komunis dan sebagainya. Terakhir, syir’ah melaporkan ateisme melanda santri.
Dari berbagai problematika agama itu, majalah Syir’ah melabraknya dengan bombatis. Syir’ah bahkan mengesankan media-media Islam yang ada sebagai bagian dari terorisme, menebar radikalisme dan stereotype buruk lainnya. Itulah sebabnya, kita merasa heran, kemana majalah yang mengklaim dirinya sebagai media Islam ini berpihak.
Syir’ah cenderung memojokkan kelompok Islam tertentu. Syir’ah tidak independen. Maraknya kristenisasi dari permutadan yang masih menghantui umat Islam seharusnya mendapatkan perhatian bagi kita semua. Namun sayangnya, Syir’ah justru kelihatan membiarkan hal seperti itu. Ironisnya memberikan kesempatan tokoh-tokoh memberikan kesempatan tokoh-tokoh Kristen berbicara panjang lebar secara poitis. Soal bolehnya nik haji diluar Makkah jelas menunjukkn paham yang mendistorsikan syariat Islam. Bias diduga, Syir’ah punya kepentingan di luar misi agama. Inikah gaya baru kaum munaik radial bekerjasama denagn kelompok non-muslim yang tidak senag dengan Islam?
Segmen pembaca majalah ini sebagian besar adalah kaum muda terpelajar. Bias dibayangkan dengan wilayah edar Majalah Syir’ah ke pelosok negeri ini yang pada umumnya orang muda. Itu artinya, sedemikian bnyak generasi muda yang didoktrin pemikirannya dengan pemahaman yangsesat lagi menyesatkan. Alhasil, generasi muda Islam kitabisa jadi sudah sedemikian jauh kesesatannya.
0 Responses to "Majalah Syir'ah : Bacaan menyesatkan yang Lecehkan Islam"
Posting Komentar